Sebenarnya keadaan ini dimulai dari akhir tahun lalu, ketika Pemeritah menaikkan harga BBM, mencabut subsidi BBM, mengalihkan subsidi BBM—atau apalah namanya. Secara pribadi saya setuju tentang pengurangan subsidi BBM karena saya menganggap subsidi ini sudah tidak seharusnya lagi. Subsidi BBM paling banyak dinikmati di kota-kota besar, terlebih lagi di pulau jawa, yang SPBU-nya ada di setiap kecamatan. Untuk menggerakkan perekonomian katanya. Pikirkan saja sendiri, yang lebih butuh BBM untuk menggerakkan perekonomian di mana. Setidaknya itu dasar pemikiran saya tentang pengurangan subsidi BBM. Bagaimana dengan sebagian orang dengan ekonomi lemah maupun ekonomi menuju lemah? Tidak punya hatikah saya? Sampai saat ini saya masih tidak tahu jawabannya. Saya tidak punya hati? Ini ujian. Saya meyakinkan diri saya, bahwa ini adalah ujian ekonomi. Dalam kurva penawaran dan permintaan, harga keseimbangan akan bergerak bergantung dari pergerakan permintaan dan penawaran. Setidaknya itu...