Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Romantisme, Sebuah Kebahagiaan

Aku yakin, dalam pikiran kamu—kalau kamu bukan seorang seniman—romantisme terhubungkan dengan sepasang kekasih, terkadang terhubungkan dengan pengorbanan, dengan cara rumit, dengan lampu temaram, atau dengan khalayak ramai. Yah, bagi sebagian besar orang melamar kekasih di depan khalayak ramai merupakan perbuatan romantis. Tak salah memang, namun hal yang tak salah bisa jadi belum tentu benar, bisa setengah benar atau benar dengan alasan. Bisa bermacam-macam. Tapi kita sepakat bahwa romantisme berhubungan kuat dengan perasaan. Memang begitulah seharusnya. Seberapa sering kamu melihat atau merasakan hal-hal romantis? Tergantung dari bagaimana definisimu, bergantung seberapa kuat kamu merasakan emosi orang lain, seberapa besar kamu merelakan dirimu terpengaruh oleh emosi orang lain, bukan berarti cengeng, namun kamu mencoba menyatukan perasaanmu. Bagaimana jika seperti ini… suatu pagi dalam kereta komuter, kamu mendapati seorang gadis kecil bersenda gurau dengan ayahnya. Bahagia...