Mau bagaimanapun, mau jadi PNS ataupun karyawan swasta,
tetap saja aku ini seorang pekerja. Pergi
pagi, pulang malam setiap hari selama 5 hari.
Yah, ada saat dimana aku menikmati waktu sibukku, ada saat
aku bosan dengan waktu sok sibuk, ada kalanya pula aku senang dengan waktu
senggang. Namun, waktu senggang itu harus dipaksakan ternyata.
Yah, mulanya aku sebagai orang yang sering mengaku sebagai
seorang yang suka buku merasa risih. Dulu, waktu awal-awal aku menjejakkan kaki
di gedung ini, aku bisa setiap hari berkunjung ke perpustakaan, mengobrol dengan
penjaga perpustakaan, atau sekadar duduk
sambil tidur siang yang diawali dengan membaca koran. Namun, seiring waktu
berjalan aku semakin jarang berkunjung ke perpustakaan. Aku sudah peunya
kesibukan sendiri sekarang. Aku sudah bekerja bukan hanya paruh waktu, namun
penuh waktu. Dari pagi sampai menjelang malam. Atas dasar kerisihanku, aku
bertekad untuk pergi ke perpustakaan, aku bakal meminjam buku novel. Aku harus
mulai membaca kembali.
Selain buku yang kupinjam dari perpustakaan, aku juga
meminjam buku dari temanku. Aku berniat membacanya setelah buku yang kupinjam
dari perpustakaan selesai. And you know what? Setelah membaca page per page,
lembar demi lembar, aku semakin bertekad untuk ke Eropah!
Ada yang bilang “jika kamu merasa takut untuk mewujudkan
mimpimu, maka mimpimu adalah mimpi yang cukup besar”. Entahlah aku merasa takut
atau tidak. Tapi setiap kali aku memikirkan hal ini, tentang studi ke eropah,
bagaimana aku bisa membuat suatu thesis? Bagaimana aku berani untuk mendebat
seorang dosen? How come...?
But, come on! jangan
lupakan tentang persiapan, jangan remehkan latihan! Dan jangan lupakan kekuatan
doa! Itulah senjata mujarab bagi semua permasalahan dunia. Berkali-kali, aku
bisa melewati berbagai ujian. Ujian saringan masuk sekolah menengah, ujian
masuk sekolah tinggi, ujian prajab yang melelahkan. Semua itu karena aku terbiasa
berlatih, semua itu juga dapat kulewati dengan kekuatan sebuah doa. Aku sama
sekali tidak ragu dengan hal itu. Lagipula, dengan kita mengerjakan hal-hal
yang berkaitan dengan sesuatu yang kita inginkan, suatu saat kita akan
benar-benar mendapatkannya. Itu bukan klenik, itu mestakung kalau kata prof
yosur.
Oke, yang aku baca dari buku itu adalah memang bukan hal-hal
menyenangkan. Dalam buku itu, sang tokoh utama harus mati-matian belajar. Bolak-balik
ke perpustakaan, berkutat dengan paper. Apalagi waktu menyusun thesis. Untuk percaya
bahwa mereka masih hidup pun merupakan suatu anugerah.
Berkaca dari hal-hal yang pernah aku lewati, aku mulai
berani mencatatkan mimpiku yang satu ini secara jelas. Dengan segala kerendahan
hati, duhai Alloh Maha Pendengar. AKU AKAN PERGI KE EROPAH. AKU AKAN MERAIH
GELAR DISANA. AKU AKAN MENGAJAK ISTRIKU DAN ANAKKU KESANA. DAN MULAI SATU
JANUARI 2015 AKU AKAN SEMAKIN MENDEKATKAN DIRIKU KE MIMPIKU.
Komentar
Posting Komentar