Langsung ke konten utama

Sebagai Orang Tua...

Setiap pasangan yang telah memiliki anak pastilah ingin menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya. Karena bagi para orang tua, seorang anak adalah sebuah anugerah yang begitu besar yang diberikan Tuhan untuknya. Untuk menjaga anugerah yang begitu besar dari Tuhan tersebut ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi orang tua yang baik, yaitu tanggung jawab, menjadi contoh yang baik, dan lebih mementingkan keluarganya.

Pertama, menjadi orang tua haruslah memilki rasa tanggung jawab. Jika kita menganggap anak adalah anugerah, maka betapa baiknya Tuhan kepada kita. Mengapa dari sekian banyak orang tua, kita yang diberi anak oleh Tuhan? mengapa ada pasangan yang sudah lama mendambakan anak belum diberi anak juga? karena Tuhan telah memillih kita, maka tentukah kita harus merawat anak kita dengan penuh tanggung jawab. Kita harus merasa bahwa anak yang diberikan Tuhan ini adalah sebuah titipan, maka dari itu harus kita jaga dengan sebaik mungkin

Kedua, orang tua harus dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Perilaku seorang manusia ditentukan oleh bagaimana dia berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan yang paling pertama dikenali anak adalah keluarganya, dalam hal ini orang tuanya. Para orang tua tentu ingin anaknya menjadi seorang yang baik, yang bermanfaat, namun untuk menjadi orang baik diperlukan contoh dari lingkungannya bagaimana menjadi orang baik.

Ketiga, orang tua harus bisa mementingkan keluarganya daripada pekerjaannya. Seringkali orang tua mendefinisikan kesuksesan sebagai pencapaian karir yang wah, atau finansial yang bebas sebebas-bebasnya. Untuk mencapai kesuksesan tersebut para orang tua pastilah harus bekerja keras, harus loyal pada perusahaan tempatnya bekerja atau pada atasannya. Bekerja keras dan loyal kepada perusahaan bukanlah sebuah kesalahan. Namun, di saat anak sakit, di saat anak membutuhkan perhatian lebih karena orang tuanya yang bekerja hingga malam kita mengabaikan anak kita, maka itu adalah sebuah kesalahan.

Menjadi orang tua dapat menjadi pengalaman yang begitu berharga bagi semua orang, karena dengan menjadi orang tua, seseorang telah menerima anugerah yang begitu besar karena itu karakteristik seperti tanggung jawab, menjadi contoh yang baik, dan lebih mementingkan keluarga dari pekerjaanya menurut saya harus dimiliki oleh para orang tua. Anugerah yang kita dapat dari Tuhan bukankah tidak mungkin kita sia-siakan, bukan? Bagaimana jika suatu saat Tuhan mengambil anugerah itu lagi dari kita, apakah kita telah menjadi orang tua yang baik?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai jumpa kembali...!

Alhamdulillah, saya patut bersyukur bahwa selama saya masuk di dunia kerja, saya bertemu dengan para atasan langsung yang luar biasa. Dedikasi dan kapabilitasnya sungguh sangat menginspirasi saya. Namun sebagaimana statistik, selalu saja ada pencilan. Harap dimaklumi.  Wawasan saya tentang atasan paling baik hanya terbatas pada Bu Evi Karmilah. Beliau adalah seorang veteran di bidang migas. Kalau tak salah dari pertama penempatan sampai jadi Kasi, beliau selalu di migas. Bukti kehebatan beliau adalah, beliau lah yang merancang hampir semua kertas kerja migas sampai akhirnya dilakukan penyesuaian oleh veteran lainnya, yaitu mas Yudi. Hidup yang terus bergerak maju akhirnya mengharuskan saya menembus batasan wawasan saya. Ternyata ada Kasi yang lebih hebat dari Bu Evi. Jika saja beliau mempunyai waktu yang sama dengan Bu Evi, saya yakin pengetahuan beliau akan melampaui Bu Evi. Tipe bekerjanya mirip, kecepatan pemahaman akan hal baru sangat cepat, biarpun tidak sampai sedetil Bu Evi....

Pemimpin itu...

lima nama yang saya idolakan sebagai pemimpin. 1. Tan Malaka Tan malaka adalah seorang pemberani dan seorang pemimpin pergerakan yang revolusioner. Bisa dibilang, saat itu Tan Malaka adalah seorang pemberontak yang sebenar-benarnya, karena sangat berani memperjuangkan nilai-nilai yang sangat dia yakini.  Dalam hal patriotisme, Tan Malaka adalah inspirasi saya. Karir pergerakan Tan Malaka dimulai dari pengalamannya saat menjadi guru bagi para buruh tebu. Tan Malaka kala itu tak mampu menahan amarahnya atas perlakuan tidak adil Belanda terhadap kaum pribumi. Berawal dari itu, Tan Malaka berusaha untuk terus melawan penjajahan Belanda dengan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia seratus persen. Dalam kehidupan pergerakannya, Tan Malaka bergabung dengan Partai Komunis Hindia yang kala itu berjalan dengan seadanya. Singkat cerita, Tan Malaka berhasil membuat Partai Komunis diperhitungkan Pemerintah Hindia Belanda sebagai partai pergerakan yang berbahaya. Tan Malaka terus meyaki...

Pertama

This is the first time! The first step! Pecah telur! Belah duren! Apapun istilahnya, inilah yang berhasil saya tulis pertama kali dalam blog ini. Saya ingin menulis lebih banyak lagi. Ingin menuangkan ide-ide lainnya. Sudah saatnya saya bukan hanya memperhatikan. Bukan hanya diam ataupun mengoceh sendiri. Saatnya menuangkannya! Untuk diri saya sendiri, Selamat!!!!