Bisa-bisanya aku tak dipilih olehnya. Padahal dalam banyak hal aku ini unggul. Dia malah pilih yang lebih muda darinya, badboy gadungan, tukang contek, dan tidak lebih tampan dariku.
Untuk urusan umur, boleh jadi aku dan laki-laki itu sama mudanya. Dari orang-orang seangkatanku, aku ini setahun lebih muda. Aku terlalu cepat masuk SD setahun. Kenyataannya, laki-laki itu hanya berada satu tingkat di bawahku. Kalau memakai standar umur normal, aku harusnya sekelas dengan lelaki itu. Oh, boleh jadi laki itu juga lebih cepat masuk SD setahun. Alah, dari mukanya tidak mungkin! Bahkan secara tampilan muka dia terlihat lebih tua dariku.
Urusan badboy silakan tentukan, lebih badboy mana antara anggota ekskul futsal dan anggota ekskul band? Orang bermain futsal itu untuk olahraga, badannya pada sehat, larinya kuat. Untuk lebih kuat lari lagi, sudah barang tentu mereka tidak merokok. Bandingkan dengan aku yang anak band. Bandku ini dibentuk untuk memberontak dan mendobrak nilai-nilai mapan yang menjemukan. Anak band akan gemar merokok supaya lebih asyik main alat musiknya, nun lancar kreativitasnya. Bahkan kalau mau, sekalian isap ganja dan minum kolesom. Sayang saja masih sekolah, mabuk ganja dan mabuk kolesom lebih mudah ketauan, nanti dipanggil lah kedua orang tua karena poin pelanggaran signifikan.
Dalam suatu waktu, aku pernah memergoki lelaki itu mengembalikan buku tulis matematika. Barangkali itu buku catatan dan merangkap buku PR. Aku tahu sekali itu buku matematika, maklum saja, aku hapal betul sebagian barang empunya. Itulah dia, olahragawan sering tidak bersanding dengan akademisi. Salah satu bidangnya akan kurang dibanding bidang yang lain. Profesor akan tidak bisa bermain bola dan bermain basket. Tapi sebaliknya, seniman, termasuk anak band, lebih banyak yang serupa Sebastian Bach. Selera musik orang-orang pintar akan selalu selaras, mengalun dengan rumit dan misterius. Menggubah musik itu perlu matematika, asal tahu saja.
Yang terakhir, masalah tampang tentu saja. Aku ini berkulit putih bersih, dan sering dikira cina totok. Sedangkan lelaki itu berkulit coklat kepanasan, banyak jerawat lagi. Aku tahu dia banyak sekali berkeringat karena dia olahragawan. Tapi tahu sendirilah, anak band itu juga harus memperhatikan penampilan. Toh kalau sudah berulang kali manggung, yang paling tampan yg bakal diteriaki penonton. Urusan bintang iklan juga lebih banyak anak band daripada olahragawan, futsal lagi. Pilihan olahraga kelas keberapa entah setelah sepakbola dan badminton.
Barangkali sudah jelas benderang keunggulanku daripadanya. Tapi ya itu dia, aku tak dipilihnya! Padahal aku sudah rela berkorban apa saja untuknya, kecuali mungkin satu hal. Aku tak mungkin sering-sering menraktirnya makanan ala jepun.
Komentar
Posting Komentar